Minggu, 06 Juni 2010

Pengujian Object Oriented

Object-oriented programming atau disingkat OOP merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek. Semua data dan fungsi di dalam paradigma ini dibungkus dalam kelas-kelas atau objek-objek. Bandingkan dengan logika pemrograman terstruktur. Setiap objek dapat menerima pesan, memproses data, dan mengirim pesan ke objek lainnya.

Model data berorientasi objek dikatakan dapat memberi fleksibilitas yang lebih, kemudahan mengubah program, dan digunakan luas dalamteknik piranti lunak skala besar. Lebih jauh lagi, pendukung OOP mengklaim bahwa OOP lebih mudah dipelajari bagi pemula dibanding dengan pendekatan sebelumnya, dan pendekatan OOP lebih mudah dikembangkan dan dirawat.

Konsep dasar dari Pemrograman Berorientasi Objek

Pemrograman orientasi-objek menekankan konsep berikut:

§ kelas — kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh 'class of dog' adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi object. Sebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.

§ Objek - membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer; objek merupakan dasar darimodularitas dan struktur dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

§ Abstraksi - Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari "pelaku" abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

§ Enkapsulasi - Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak; hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.

§ Polimorfisme melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan; metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan "gerak cepat", dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.

§ Inheritas- Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada - objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis-objek tidak selalu memiliki inheritas.)

§ Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas adminiistrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendri.

Object-oriented testing

§ Komponen yang diuji adalah classobject.

§ Lebih besar dibandingkan pengujian suatu function sehingga pendekatan white-box testing perlu diperluas.

§ Tidak jelasnya ‘top’ suatu system untuk top-down integration dan testing

Testing levels

§ Testing operations pada objects

§ Testing object classes

§ Testing clusters cooperating objects

§ Testing OO system secara lengkap

Pengujian Class

§ Menguji terhadap semua operation yang ada dan perubahan atribut-atributnya.

Cluster Testing

§ Cluster testing digunakan untuk test integrasi terhadap kooperatif object. Identifikasi clusters menggunakan knowledge operation objects dan system features yang diimplementasikan oleh cluster tersebut.

Pengujian Aplikasi Server

§ Volume Testing

Menemukan kelemahan sistem selama melakukan pemrosesan data dalam jumlah yang besar dalam periode waktu yang singkat.

§ Stress Testing

mengetahui kemampuan system dalam melakukan transaksi selama periode waktu puncak proses. Contoh periode puncak: ketika penolakan proses login on-line setelah sistem down atau pada kasus batch, pengiriman batch proses dalam jumlah yg besar dilakukan setelah sistem down.

§ Performance Testing

Dilakukan secara paralel dengan Volume dan Stress testing untuk mengetahui unjuk kerja sistem (waktu respon, throughput rate) pada beberapa kondisi proses dan konfigurasi.

Dilakukan pada semua konfigurasi sistem perangkat

keras dan lunak.

§ Data Recovery Testing

- Investigasi dampak kehilangan data melalui proses recovery ketika terjadi kegagalan proses.

- Penting dilakukan karena data yg disimpan di server dapat dikonfigurasi dengan berbagai cara.

- Kehilangan Data terjadi akibat kegagalan sistem, hardisk rusak, peghapusan yg tidak sengaja, kecelakaan, virus dan pencuri

§ Data Backup and Restore Testing

- Dilakukan untuk melihat prosedur back-up dan recovery.

Diakukan dengan mensimulasikan beberapa kesalahan untuk menguji proses backup dan recovery.

- Pengujian dilakukan terhadap strategi backup: frekuensi , medium, waktu, mekanisme backup (manual/ otomatis), personal, Berapa lama backup akan disimpan.

- Switching antara live dan backup server ketika terjadi kerusakan (load log transaction pada back-up kemudian melaku recovery

§ Data Security Testing

- Privilege access terhadap database diujikan pada beberapa user yang tidak memiliki privilege access ke database.

- Shutdown database engine melalui operating system (dengan beberapa perintah OS) yg dapat mematikanaplikasi database

Test Case

§ Untuk White-box testing

§ n Pengujian struktur logik internal

§ n Perintah spesifik yang diujikan:

- w SELECT,

- w OPEN/CLOSE,

- w COPY-REPLACE

- w IF statement

- w REPEAT UNTIL – DO-WHILE LOOP

- w CALL

Test Case

§ Untuk Blac-box testing

- Pengujian fungsional sistem berdasarkan input – output

- Membagi input – output ke dalam

- beberapa kelas (kelas ekuivalensi pada boundary input).

- Menggunakan input yang tidak sesuai spesifikasi (negatif, di luar range)



§ http://www.teknokrat.ac.id/perangkat_ajar/New%20Folder/RPL(2)/Object_Oriented_Testing.pdf

§ http://id.wikipedia.org/wiki/Pemrograman_berorientasi_objek

Kamis, 03 Juni 2010

Sebutkan dan jelaskan macam-macam jenis pemeliharaan sistem

Sebuah sistem informasi pasti mengalami perubahan dengan seiringnya waktu. Pemeliharaan sistem dalah kegiatan yang membuat perubahan ini. Sebuah sistem perlu dipelihara karena beberapa hal, antara lain: sistem memiliki kesalahan yang dulunya belum terdeteksi, sehingga kesalahan-kesalahan sistem perlu diperbaiki; sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan baru dari pemakai sistem; sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar(perubahan bisnis); sistem perlu ditingkatkan. Pemeliharaan sistem dapat digolongkan menjadi empat jenis:

Pemeliharaan korektif adalah Pemeliharaan korektif adalah bagian pemeliharaan sistem yang tidak begitu tinggi nilaianya dan lebuh membebani, karena pemeliharaan ini mengkoreksi kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada saat sistem berjalan.Umumnya pemeliharaan korektif ini mencakup kondisi penting atau bahaya yang memerlukan tindakan segera. Kemampuan untuk mendiagnosa atau memperbaiki kesalahan atau malfungsi dengan cepat sangatlah berharga bagi perusahaan.

Pemeliharaan Adaptif adalah Pemeliharaan adaptif dilakukan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan data atau pemrosesan dan memenuhi persyaratan pemakai baru.Lingkungan tempat sistem beroperasi adalah dinamik, dengan demikian, sistem harus terus merespon perubahan persyaratan pemakai. Umumnya pemelihaaraan adaptif ini baik dan tidak dapat dihindari.

Pemeliharaan Perfektif (Penyempurnaan) adalah Pemeliharaan penyempurnaan mempertinggi cara kerja atau maintainbilitas (kemampuan untuk dipelihara). Tindakan ini juga memungkinkan sistem untuk memenuhi persyaratan pemakai yang sebelumnya tidak dikenal.Ketika membuat perubahan subtansial modul apapun, petuugas pemeliharaan juga menggunakan kesempatan meng-upgrade kode, mengganti cabang-cabang yang kadaluwarsa, memperbaiki kecerobohan dan mengembangkan dokumentasi.Sebagai contoh, kegiatan pemeliharaan ini dapat berbentuk perekayasaan ulang atau restrukturisasi perangkat lunak, penulisan ulang dokumentasi, pengubahan format dan isi laporan, penentuan logika pemrosesan yang lebih efisien dan pengembangan efisiensi pengoperasian perangkat.

Pemeliharaan Preventif adalah Pemeliharaan preventif terdiri atas inspeksi periodik dan pemeriksaan sistem untuk mengungkap dan mengantisipasi permasalahan.Karena personil pemeliharaan sistem bekeerja dalam sistem ini, mereka seringkali menemukan cacat-cacat (bukan kesalahan yang sebenarnya) yang menandakan permasalahn potensial. Sementara tidak memerlukan tindakan segera, cacat ini bila tidak dikoreksi di tingkat awal, jelas sekali akan mempengaruhi baik fiungsi sistem maupun kemampuan untuk memellihaaranya dalam waktu dekat

Senin, 24 Mei 2010

Tuliskan dan jelaskan macam-macam metode pelatihan implementasi sistem

Metode pelatihan adalah proses untuk melatih pengguna dalam penggunaan proses bisnis baru dan fitur serta fungsi sistem baru dengan tujuan pengembangan kompetensi untuk menjamin keberhasilan operasional sistem baru. alur atau tata cara untuk menjelaskan mengapa metode pelatihan harus dipilih dengan hati-hati agar sesuai dengan tujuan dari satu sesi dan sesuai dengan profil pelatihan.

Sistem Informasi diperlukan untuk beberapa tahapan yang satu sama lain saling berkaitan dan merupakan suatu siklus yang tidak pernah berhenti. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Identifikasi

Pemahaman awal perlunya pembuatan sistem informasi dan permintaan formal untuk mengembangkan sistem informasi.
b. Inisiasi dan Perencanaan
Untuk menentukan spesifikasi kebutuhan dan untuk mengetahui bagaimana sistem informasi dapat membantu penyelesaian permasalahan. Pada tahap ini dibuat keputusan perlunya dibuat suatu aplikasi atau mengembangkan aplikasi yang sudah ada.
c. Analisis
Melakukan analisis untuk membuat spesifikasi dan mengstrukturkan kebutuhan pengguna serta menseleksi aplikasi lain yang sudah ada. Pada tahapan ini akan diperoleh spesifikasi fungsional sistem.
d. Perencanaan Logika
Mendapatkan dan menstrukturkan kebutuhan sistem informasi secara keseluruhan. Pada tahap ini akan diperoleh spesifikasi rinci data, laporan, tampilan, dan aturan pemrosesan.
e. Perancangan Fisik
Mengembangkan spesifikasi teknologi yang akan digunakan, pada tahap ini akan diperoleh struktur program dan basisdata, serta perancangan struktur fisik.
f. Implementasi
Pembuatan program dan basisdata, melakukan instal dan menguji sistem. Pada tahapan ini akan diperoleh program aplikasi dan dokumentasi.

g. Pemeliharaan
Melakukan pemantauan kegunaan dan fungsi sistem, serta melakukan audit sistem secara periodik.
sumber : http://community.gunadarma.ac.id/blog/view/id_10153/title_1-kebutuhan-akan-sistem-informasi/

Tujuan Pelatihan

Setelah mengikuti pelatihan, maka peserta mampu :

· memahami dan memiliki kemampuan menggunakan sistem perkantoran modern,

· mengetahui alur pekerjaan dan membuat lebih sederhana,

· melakukan pengaturan tempat kerja yang tertata ringkas, tersusun rapi, bersih serta terawat dengan baik dengan penuh semangat kerajinan karena terbentuknya pengertian,ketrampilan dan sikap yang mendukung.

· menyusun prosedur penyimpanan, pengambilan dan pencarian secara cepat, pemindahan dan pemusnahan,

· menyusun jadwal retensi arsip, manual maupun elektronik.

Sabtu, 17 April 2010

APTIKOM

APTIKOM (Assosasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer)

Adalah suatu organisasi yang bergerak dalam bidang pengelolaan pendidikan informatika dan komputer seluruh indonesia. tugas dari Aptikom adalah membuat konsep pendidikan untuk bidan informatika/komputer lebih terarah sehingga lebih memberikan kontribusi nyata dalam perkembangan pendidikan khususnya komputer. di mulai dengna penyusunan kulikulum sampai untuk sertifikasi profesi dan hal ini diakui oleh lembaga pemerintah.

Sejarah singkat : Tahun 1985, didirikan dengan nama awal BKS Pertinis (Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Sejenis), 1996, diubah menjadi BKS Pertikom (Badan Perguruan Tinggi Komputer) dan tahun 2001, diubah menjadi Aptikom (Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer)

Dengan berjalannya waktu dan berkembang pesatnya ilmu komputer dan informatika ini, anggotanya melonjak menjadi 78 anggota pada tahun 1987. Puncaknya adalah pada tahun 1996, ketika BKS PERTINIS I-K berubah nama menjadi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer atau disebut PERTIKOM, dengan jumlah anggota lebih dari 250 program studi dari seluruh wilayah di Indonesia.

ACM (Association for Computing Machinery )

ACM (Association for Computing Machinery )

ACM, singkatan dari Association for Computing Machinery (Asosiasi untuk Permesinan Komputer), adalah sebuah serikat ilmiah dan pendidikan komputer pertama di dunia yang didirikan pada tahun 1947. Anggota ACM sekitar 78.000 terdiri dari para profesional dan para pelajar yang tertarik akan komputer. Dia bermarkas besari di New York

ACM diatur menjadi 170 bagian ( chapter ) local dan 34 group minat khusus (special interest group, SIG Dimana mereka melakukan kebanyakan kegiatan mereka. Banyak dari SIG, seperti SIGGRAPH, SIGPLAN dan SIGCOMM, mensponsori konferensi teratur yang menjadi terkenal sebagai acara utama untuk memperkenalkan inovasi baru dalam bidang tertentu. SIG juga menerbitkan sejumlah jurnal khusus, majalan, dan surat berita. ACM juga mensponsori acara yang berhubungan dengan ilmu komputer seperti ACM International Collegiate Programming Contest (ICPC) yang mendunia, dan telah mensponsori beberapa acara lainnya, seperti pertandingan catur antara Garry Kasparov dan komputer IBM Deep Blue.

ACM telah menciptakan sebuah perpustakaan digital di mana ia telah membuat seluruh publikasi yang tersedia. ACM perpustakaan digital merupakan koleksi terbesar di dunia informasi mengenai mesin komputasi dan berisi arsip jurnal, majalah, prosiding konferensi online, dan isu-isu terkini ACM publikasi. Layanan online termasuk forum yang disebut Ubiquity dan Tech News mencerna, baik yang berisi informasi terbaru tentang dunia IT.

ACM pesaing utama adalah IEEE Computer Society. Sulit untuk generalisasi akurat tentang perbedaan antara keduanya, tetapi ACM berfokus pada ilmu komputer teoritis dan aplikasi pengguna akhir, sementara IEEE lebih memfokuskan pada masalah-masalah hardware dan standardisasi. Tumpul cara lain untuk menyatakan perbedaan adalah bahwa ACM adalah ilmuwan komputer dan IEEE adalah untuk insinyur listrik, meskipun subkelompok terbesar adalah IEEE Computer Society. Tentu saja, ada tumpang tindih yang signifikan antara kedua organisasi, dan mereka kadang-kadang bekerjasama dalam proyek-proyek seperti pengembangan kurikulumilmu komputer.

ACM memiliki empat "Boards" yang membentuk berbagai komite dan subkelompok, untuk membantu menjaga kualitas staf Kantor Pusat layanan dan produk. Papan ini adalah sebagai berikut:
1. Publikasi
2. SIG Governing Board
3. Pendidikan
4. Badan Layanan Keanggotaan



IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers

IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers)

Institute of Electrical and Electronics Engineers atau biasa dikenal juga sebagai IEEE, adalah sebuah perkumpulan profesional yang bersifat global. Perkumpulan ini mempunyai anggota lebih dari 35.000 orang profesional yang berasal dari berbagai negara.

IEEE ini mempunyai misi untuk “promote the engineering process of creating, developing, integrating, sharing, and applying knowledge about electro and information technologies and sciences for the benefit of humanity and the profession.” Nah.. terjemahin sendiri aje deh!

Para profesional yang bergerak dalam bidang networking, dan tergabung dalam IEEE ini, bekerjasama dalam suatu porject yang bertujuan untuk membuat berbagai prosedure standard yang berkaitan dengan komunikasi. Mereka sangat dikenal karena salah satu project standarisasi LAN yang mereka kerjakan, yaitu IEEE 802 project telah digunakan sebagai standard saat ini.

IEEE 802 project hanyalah salah satu dari sekian banyak project yang telah ataupun sedang mereka kerjakan. Agar mudah mengaturnya, maka dibuatlah kelompok-kelompok kerja atau working group. Masing-masing kelompok mengerjakan project yang berbeda. Kelompok-kelompook ini diberi nama sesuai dengan project yang sedang mereka kerjakan. Misalnya project IEEE 802 tadi.

Namun seiring semakin kompleknya permasalahan, dan semakin meningkatknya permintaan akan kebutuhan pada masalah-masalah yang lebih spesifik, maka kelompok-kelompok project tadi di bagi-bagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih spesifik.

Sebagai contoh, IEEE 802.3 adalah working group atau kelompok yang bertanggung jawab dalam hal standarisasi untuk Ethernet, dan the IEEE 802.11 adalah working group yang bertanggung jawab dalam hal standarisasi wireless.

Angka yang terdapat di belakang tanda titik (.), adalah angka yang menunjukkan working group. Dari situ kita bisa mengetahui bahwa kedua contoh tadi berada dalam satu project yang sama, yaitu IEEE 802, tapi berada dalam working group yang berbeda (11 dan 3).

Untuk beberapa waktu model penomoran ini cukup memadai. Namun lagi-lagi, karena permasalahan dan permintaan kembali meningkat, maka dibuat lagi kelompok-kelompok yang lebih spesifik. Dan untuk masalah penomoran atau penamaan working group, mereka memutuskan untuk menambahkan abjad di belakang nama working group.

Contohnya, 802.11a, 802.11g, and 802.3af. Namun ternyata tidak semua abjad bisa digunakan. Beberapa abjad tidak bisa digunakan, misalnya o dan l. Ini untuk menghindari kesalahan yang mengira bahwa hurup o itu adalah 0, dan hurup l itu adalah angka 1.

Lalu timbul satu pertanyaan, mengapa IEEE mau bersusah-payah membuat standarisasi dalam hal penggunaan teknologi wireless ini. Ya, tentu saja dengan tujuan untuk menyamakan teknik dan prosedure yang akan digunakan dalam penggunaan teknologi wireless networking ini.

Tanpa standarisasi ini, maka akan sulit untuk mengkomunikasikan berbagai produk wireless yang sejenis, namun di produksi oleh vendor yang berbeda. Misalnya wireless card merk A tidak bisa berkomunikasi dengan wireless card merk B karena diproduksi oleh vendor yang berbeda.